Anjangsana Sosial

Jumat, 24 September 2021

Sifat Anak Kecil
September 24, 20210 Comments

 PENGERTIAN ANAK-ANAK

Anak adalah tunas, potensi, dan generasi penerus cita-cita bangsa. Anak memiliki peran strategis dalam menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa mendatang.

Menurut WHO, definisi anak adalah dihitung sejak seseorang di dalam kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Namun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti anak-anak adalah anak yang masih kecil (belum dewasa). Arti lainnya adalah tidak berpengalaman. Lalu menurut R.A. Kosnan, “Anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan sekitarnya”. Oleh karna itu anak-anak perlu diperhatikan dan pengawasan dari orang dewasa secara sungguh-sungguh.


SIFAT ANAK-ANAK

  1. Jujur.

Anak-anak selalu mengatakan hal yang sama berdasakan apa yang mereka lihat dan dengar. Sebesar 90% anak-anak selalu berkata jujur. 

  1. Punya semangat tinggi dan pantang menyerah.

Anak-anak selalu berusaha belajar tentang hal baru yang ia temui. Tak jarang mereka juga selalu mengalami kesulitan. Namun, mereka tak pernah pantang menyerah dalam berusaha.

  1. Daya kreativitas yang tinggi.

Anak-anak selalu menciptakan hal-hal baru sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Mereka berusaha dan menunjukkan bahwa mereka memiliki suatu karya. Meskipun kadang karya mereka terdengar aneh, tapi mereka memiliki daya keatifitas yang sangat tinggi. 

  1. Tampil percaya diri dan apa adanya

Anak kecil selalu bangga terhadap apa yang mereka miliki. Mereka percaya diri dengan penampilan mereka. 

  1. Rasa kemanusiaan yang tinggi.

Saling menolong saat ini mulai menghilang di kalangan masyarakat sekitar kita. Namun tidak pada anak-anak, kebanyakan dari anak-anak akan selalu siap ketika dimintai tolong bahkan oleh orang yang tidak mereka kenal. Anak-anak tak segan untuk membantu sesama yang saling membutuhkan.

  1. Mudah memaafkan

Anak-anak tentu memiliki sifat memaafkan yang tinggi. Mereka juga mudah menyadari kesalahannya dan belum mengenal kata gengsi untuk meminta maaf. 

  1. Tidak ragu menunjukkan kasih sayang.

Anak-anak tidak pernah ragu menunjukkan kasih sayangnya ke orang terdekat. Mereka selalu merasa bahwa orang-orang yang berada di sekitarnya juga layak untuk disayangi seperti dirinya sendiri. 

  1. Bekerja sama.

Setiap apa yang mereka kerjakan selalu melibatkan orang banyak. Mereka berpikir bahwa jika menginginkan suatu tim yang baik, kerjasama adalah segala-galanya untuk mereka. Sangat kontras dengan kehidupan kita saat ini yang sangat indiviualis.

  1. Selalu tersenyum.

Selalu menebarkan senyuman. Itulah hal yang sangat sulit untuk kita lakukan saat ini. Anak-anak selalu tersenyum menyambut hal apapun yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Bahkan mereka bisa tertawa melihat sesuatu yang menurut orang dewasa tidak lucu.

 

Kepribadian anak ternyata terbentuk sejak awal kehidupannya. Meskipun banyak juga yang berpendapat kepribadian itu akan berkembang seiring waktu. Namun, sifat-sifat ketika si kecil berusia 3 tahun ternyata bisa memprediksi kepribadiannya ketika berusia 26 tahun.

Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality.

  1. Percaya diri

Studi Journal of Personality menemukan bahwa anak-anak yang percaya diri tumbuh menjadi orang dewasa tanpa hambatan. Mungkin semua perasaan bebas itu menjelaskan mengapa balita yang percaya diri juga mendapat nilai rendah dalam bidang "pengendalian diri" ketika menjadi orang dewasa.

  1. Menyesuaikan diri

Anak-anak yang dianggap bisa menyesuaikan diri dengan baik dan mampu mempertahankan sifat tersebut hingga dewasa, mereka akan mendapat skor lebih tinggi di bidang keramahan, ekstraversi, kesadaran, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

  1. Impulsif

Ini termasuk sifat dalam kategori "kurang terkontrol". Menurut hasil penelitian, anak-anak yang impulsif pada usia 3 tahun tumbuh dengan skor tertinggi pada sifat 'emosi negatif', tegang , cemas, dan tidak menyenangkan.

  1. Terkendali

Berbeda dengan anak-anak yang percaya diri yang tumbuh menjadi karakter anak tanpa hambatan dengan masalah pengendalian diri. Sebaliknya, anak-anak yang terkendali, menunjukkan ketika dewasa memiliki tingkat hambatan tertinggi dan mendapat skor rendah dalam memiliki sikap emosional yang positif.

  1. Berhati-hati

Anak-anak yang "pendiam" menunjukkan lebih banyak mengontrol diri dan cenderung menghindari bahaya pada usia 3 tahun. Anak ini tumbuh menjadi lebih menyenangkan dan teliti daripada teman sebayanya, tanpa kecenderungan untuk terbuka terhadap situasi baru yang dimiliki anak-anak yang percaya diri ketika dewasanya.


"Sifat yang diwariskan dan pola asuh menentukan siapa diri anak. Bahkan penelitian baru menunjukkan, kecenderungan pola asuh lebih berpengaruh daripada sifat yang diwariskan oleh keturunannya".


Anjangsana Sosial

Salam Ceria Dunia Pendidikan Indonesia



Penulis    : Tedi Wiranto

Penyunting    : Ananda Genta Pitaloka

Sumber Gambar    : Pexel







Reading Time:

Senin, 23 Agustus 2021

Metode Pembelajaran Anak-anak Indonesia Dengan Negara Lain
Agustus 23, 20210 Comments

 

        Untuk menghasilkan suatu proses pembelajaran yang berkualitas, metode pembelajaran menjadi salah satu faktor penting. Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi yang akan disampaikan. Dalam dunia pendidikan, setiap negara memiliki metode atau sistem pembelajaran yang berbeda-beda. Lalu bagaimana sih metode pembelajaran anak di Indonesia dan di luar negeri? Apakah metode pembelajaran tersebut sudah tepat? Akan kita bahas satu per satu pada artikel ini.

Indonesia menganut berbagai macam sistem pendidikan nasional. Ada beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, di antaranya:


1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.

       Sejak awal mulai memasuki dunia sekolah, anak akan diajarkan tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan seperti kejujuran, sopan santun, hingga kedisiplinan.


 2. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.

        Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif untuk menggali serta menemukan pemahaman terhadap sebuah materi yang dibahas. 


3. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.

        Dalam sistem ini, pendidikan Indonesia harus menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan / pergantian dari waktu ke waktu. Saat ini Indonesia menggunakan kurikulum K 13, yang merupakan wujud dari perubahan dan revisi dari KTSP /Kurikulum 2006. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan perilaku. Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat dan tanggap. Selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang berkarakter.

 


Lalu, apa perbedaan metode pembelajaran antara Indonesia dengan negara lain?

1. Pendidikan Dini = Eksplorasi Sekitar

        Pendidikan dini di Indonesia kebanyakan lebih mengutamakan tentang membaca, menulis, dan menghitung. Dengan harapan, saat memasuki sekolah dasar anak sudah dapat melakukan ketiga hal dasar tersebut. Sedangkan, pendidikan di luar negeri jauh lebih menekankan pada bermain, belajar berinteraksi, dan yang paling penting mengeksplorasi lingkungan sekitar. Dengan metode tersebut, harapannya mereka dapat berfokus untuk melatih perkembangan motorik serta respon sang anak.


 2. Waktu Belajar

        Indonesia memiliki waktu belajar yang sangat padat dan terbilang cukup lama, dimana sebagian besar waktu di siang hari dihabiskan untuk belajar. Sementara di luar negeri, sebagian besar waktu di siang hari dihabiskan dengan bermain dan belajar berinteraksi dengan lingkungan. 


3. Ujian Akhir Yang Paling Menentukan

        Seperti yang kalian tau, Ujian akhir adalah hal yang penting dalam menentukan kelulusan siswa di Indonesia. Di kebanyakan jenjang pendidikan di luar negeri, contohnya saja di Australia, hasil akhir bukanlah segala-galanya. Semua pendidik akan lebih menitikberatkan pada sektor prosesnya daripada hasil akhir. Tetapi, Indonesia pada tahun 2021 ini sudah meniadakan Ujian Nasional loh.. Sehingga kini siswa dapat lulus dengan pertimbangan nilai rapot dan ujian sekolah.

 


Dari beberapa perbedaan di atas kita dapat mengetahui bahwa metode pembelajaran Indonesia lebih menekankan siswa dalam bidang akademik sedangkan negara lain kebanyakan lebih memperhatikan perkembangan perilaku dan bakat siswanya. 

Lalu, apa saja sih metode pembelajaran yang sering digunakan dalam dunia pendidikan?


1. Metode Ceramah

    Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang disampaikan secara lisan langsung pada para peserta didik. Metode ceramah ini merupakan salah satu metode mengajar yang sering diterapkan oleh pengajar karena cukup mudah pelaksanaannya dan tidak membutuhkan peralatan tambahan.


2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode mengajar yang dirancang dalam forum diskusi antarsiswa. Artinya, siswa harus mampu memecahkan permasalahan melalui kelompok diskusinya. 


3. Metode Resitasi

Pada dasarnya, metode resitasi ini merupakan umpan balik yang diberikan guru pada para peserta didik, yaitu dengan mewajibkan peserta didik membuat ringkasan materi yang telah disampaikan. 


4. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata merupakan salah satu metode yang disukai peserta didik karena mereka bisa belajar di luar kelas dengan melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. 

5. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar di mana guru akan memberikan bahan ajar berupa pertanyaan. Dalam hal ini, partisipasi peserta didik sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

 


Anjangsana Sosial

Salam Ceria Dunia Pendidikan Indonesia




Penulis           : Yumna Nur Hafizah Khan

Penyunting    : Ananda Genta Pitaloka

Gambar        : unsplash

 

Reading Time:

Sabtu, 19 Juni 2021

Kiat-kiat Berprestasi di Masa Pandemi
Juni 19, 20210 Comments

Hingga saat ini Indonesia masih diserang virus Corona atau Covid-19. Hal ini yang mengharuskan sekolah maupun perguruan tinggi melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing secara daring. Berbulan-bulan kegiatan ini dilakukan tentu menimbulkan berbagai dampak bagi peserta didik, seperti muncul rasa bosan, susah berkonsetrasi, lelah, serta malas yang berujung tidak mengerti materi pelajaran. Oleh karena itu, berikut kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa supaya kegiatan PJJ bisa berjalan lebih efektif.


1. Tentukan Tempat Khusus untuk Belajar

Belajar di rumah seringkali terganggu oleh berbagai aktivitas lain apalagi jika dilakukan di tempat tidur, dapur, ataupun ruang keluarga. Demi menghindari distraksi dan kantuk, carilah tempat yang dikhususkan untuk belajar. Bisa dimana saja asal bukan di kasur, meja makan, atau sofa depan televisi.


2. Buat Diri Anda Nyaman dengan Tempat Belajar

Tempat yang dikhususkan untuk belajar haruslah nyaman. Rapikan dan beri sedikit pernak-pernik agar tidak cepat penat.


3. Tulis Rutinitas Harian untuk Persiapan, Belajar, dan Istirahat

Rutinitas setiap harinya harus dicatat dan ditentukan dengan jelas agar tidak saling mengganggu satu sama lain. Hal ini dilakukan supaya rutinitas untuk belajar dan beristirahat lebih terjadwal.


4. Buat Target Belajar dan Cobalah Lebih Aktif

Agar PJJ berjalan efektif, mulailah dengan menanyakan diri sendiri, 'Apa yang mau didapatkan dari setiap pelajaran?'. Hal ini bisa mendorong kamu untuk menentukan target pribadi untuk setiap bulan, pekan, bahkan harian sehingga pelajaran tetap dapat dipahami.


5. Belajar di Waktu Belajar, Bermain di Waktu Istirahat

'Jangan sampai belajar mengganggu waktu bermain'. Ungkapan ini harus Anda jadikan patokan agar target PJJ bisa tercapai tanpa harus menekan diri sendiri.


6. Hindari Multitasking

Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu adalah hal yang patut dihindari karena sangat membebani otak dan tubuh. Sebaiknya focus dan selesaikan satu hal terlebih dahulu baru berpindah ke kegiatan lainnya.


7. Tidur dengan Nyenyak di Malam Hari

Tidur malam 7-8 jam adalah kegiatan yang penting agar tubuh selalu segar dan kamu tidak merasa kelelahan yang akan memicu depresi. Sebisa mungkin tidur sebelum larut malam supaya mendapat istarahat yang cukup.


8. Jangan Lupa Konsumsi Makanan Bergizi

Makanan bergizi memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Pilihlah makanan bergizi baik supaya tubuh sehat dan tidak mudah lesu.


9. Jangan Lupa Berinteraksi dengan Teman dan Keluarga

Untuk menghilangkan stres dan mencari bantuan dalam PJJ, rajinlah berkontak dengan kawan-kawan satu kelas, satu geng, ataupun satu komunitas. Hal ini dilakukan untuk menekan tingkat stress yang bisa muncul saat terlalu sibuk belajar.


10. Jangan Lupa Olahraga

Olahraga wajib dilakukan agar tubuh terasa fit dan segar sehingga nyaman menjalani hari-hari di rumah. Selain itu, olah raga juga menghindarkan depresi. Lakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, cari hal yang tidak memberatkan agar rutinitas olah raga tetap berlanjut terus.


11. Belajar dengan teman

Belajar bukanlah kegiatan yang harus dilakukan sendirian. Agar belajar lebih seru, kamu bisa memanfaatkan fasilitas yang dengan mudah bisa kita akses. Selain belajar menjadi asik dan tidak membosankan, kita akan mendapat ilmu tambahan yang mungkin kita enggak ngeh saat guru atau dosen menjelaskan.


12. Mendengarkan musik

Musik dapat meningkatkan kadar dopamin dan neutransmitter yang meningkatkan perasaan bahagia dan gembira. Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa kita akan lebih cepat memecahkan soal pelajaran saat kita berada dalam kondisi hati yang bahagia. Musik pun dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan karena musik membantu mengontrol hormon tubuh yang berperan atas perasaan stres dan kecemasan.



Itulah kiat-kiat yang bisa dilakukan pelajar dan mahasiswa dikala PJJ dari rumah. Dengan melakukan kiat-kiat diatas, diharapkan para pelajar dan mahasiswa bisa tetap enjoy dan efektif belajar meskipun harus beradaptasi dalam masa pandemi saat ini. 





Penulis : Meida Aminatu Zahra

Penyunting : Ananda Genta Pitaloka

 

 

 



Reading Time:

@ansos_pnj